TCP/IP

BAB I

PENDAHULUAN

 1.      Sejarah TCP/IP

Internet Protocol dikembangkan pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha untuk mengembangkan protokol  yang dapat melakukan interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masing-masing jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol utama yang dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol (IP). Riset yang sama dikembangkan pula yaitu beberapa protokol level tinggi yang didesain dapat bekerja  dengan IP. Yang paling penting dari proyek tersebut adalah Transmission Control Protocol (TCP), dan semua grup protocol diganti dengan TCP/IP suite. Pertamakali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan mulai berkembang  setelah Universitas California di Berkeley mulai menggunakan TCP/IP  dengan sistem operasi  UNIX.  Selain Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) ini yang mengembangkan Internet Protocol, yang juga mengembangkan TCP/IP adalah Department of defense (DOD).

2.      Definisi TCP/IP

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack. Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen. Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

3.      Overview TCP/IP

Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, TCP/IP juga dikembangkan oleh Department of Defense (DOD). DOD telah melakukan proyek penelitian untuk menghubungkan beberapa jaringan yang  didesain oleh berbagai vendor untuk menjadi sebuah networks of networks (Internet). Pada awalnya hal ini berhasil karena hanya menyediakan pelayanan dasar seperti file transfer, electronic mail, remote logon.             Beberapa komputer dalam sebuah departemen dapat menggunakan TCP/IP (bersamaan dengan protokol lain) dalam suatu  LAN tunggal. Komponen IP menyediakan routing  dari departmen ke network enterprise, kemudian ke jaringan regional  dan akhirnya ke global internet. Hal ini dapat menjadikan jaringan komunikasi dapat  rusak, sehingga untuk mengatasinya maka kemudian DOD mendesain TCP/IP yang dapat memperbaiki dengan otomatis apabila ada node atau saluran telepon yang gagal.  Hasil rancangan ini memungkinkan untuk membangun jaringan yang sangat besar  dengan pengaturan pusat yang sedikit. Karena adanya perbaikan otomatis maka masalah dalam jaringan  tidak  diperiksa dan tak diperbaiki untuk waktu yang lama. Seperti halnya protokol  komunikasi yang lain, maka  TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :

  •  IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node. IP mendahului setiap paket  data berdasarkan  4 byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities  menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya  untuk departemen. IP bekerja pada  mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
  • TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian  melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.
  • Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.


BAB II

PEMBAHASAN

 1.      TCP/IP & Hubungannya

1.1  Jaringan Peminta Terendah  (Network of Lowest Bidders)

IP dikembangkan untuk membuat sebuah network of networks (Internet). Individual machine dihubungkan ke LAN (ethernet atau Token ring). TCP/IP membagi LAN dengan user yang lain (Novell file server, windows dll). Satu devais menyediakan TCP/IP menghubungkan antara LAN dengan dunia luar.

Untuk meyakinkan bahwa semua tipe sistem dari berbagai vendor dapat berkomunikasi, maka penggunaan TCP/IP distandarkan pada  LAN. Dengan bertambahnya kecepatan mikroprossesor, fiber optics, dan saluran telepon digital maka telah menciptakan beberapa pilihan teknologi baru diantaranya yaitu ISDN, frame relay, FDDI, Asynchronous Transfer Mode (ATM).

Rancangan asli dari TCP/IP adalah sebagai sebuah  Network of  Networks yang cocok dengan penggunaan teknologi sekarang ini.  Data TCP/IP dapat dikirimkan melalui sebuah LAN, atau dapat dibawa dengan  sebuah jaringan Internal Corporate SNA, atau data dapat terhubung  pada TV kabel . Lebih jauh lagi, mesin-mesin yang  berhubungan pada salah satu jaringan tersebut   dapat berkomunikasi dengan jaringan yang lain melalui gateways yang disediakan vendor jaringan .

1.2     Masalah Pengalamatan

Dalam sebuah jaringan SNA , setiap mesin mempunyai Logical Units dengan alamat jaringan  masing-masing. DECNET, Appletalk, dan Novell IPX  mempunyai rancangan untuk membuat nomor untuk setiap jaringan lokal dan untuk setiap workstation yang terhubung ke jaringan.

Pada bagian utama  pengalamatan lokal network, TCP/IP membuat nomor unik untuk setiap workstation di seluruh dunia. Nomor IP adalah nilai 4 byte (IPv4) dengan konvensi merubah setiap byte ke dalam nomor  desimal (0 sampai 255 untuk IP yang digunakan sekarang) dan memisahkan setiap bytes  dengan periode. Sebagai contoh misalnya 130.132.59.234.

Sebuah organisasi dimulai dengan mengirimkan electronic mail ke Hostmaster@INTERNIC.NET meminta untuk pembuatan nomor jaringan. Hal ini dimungkinkan bagi hampir setiap orang untuk  memperoleh nomor untuk jaringan “small class C” dengan 3 bytes pertama meyatakan jaringan dan byte terakhir menyatakan individual komputer. Organisasi yang lebih besar dapat memperoleh jaringan “Class B” dengan 2 bytes pertama menyatakan jaringan dan 2 bytes terakhir menyatakan menyatakan masing-masing workstation sampai mencapai 64.000 individual workstation. Contoh  Jaringan Class B Yale adalah 130.132, jadi semua komputer dengan IP address 130.132 adalah dihubungkan melalui Yale.

Kemudian organisasi berhubungan dengan intenet melalui satu dari beberapa jaringan regional  atau  jaringan khusus.  vendor jaringan diberi nomor pelanggan networks dan ditambahkan ke dalam  konfigurasi routing dalam masing-masing mesin.

Tidak ada rumus matematika yang mengubah nomor 192.35.91 atau 130.132 menjadi “Yale University” atau “New Haven”. Mesin-mesin yang mengatur jaringan regional yang besar  atau  routers Internet pusat dapat menentukan lokasi jaringan-jaringan tersebut dengan mencari setiap nomor jaringan tersebut dalam tabel. Diperkirakan ada ribuan jaringan class B dan jutaan jaringan class C. Pelanggan yang terhubung dengan Internet, bahkan perusahaan besar seperti IBM tidak perlu untuk memelihara informasi pada jaringan-jatingan yang lain. Mereka mengirim semua eksternal data ke regional carrier yang mereka langgan, dan regional carrier mengamati dan memelihara tabel dan melakukan  routing  yang tepat.

1.3  Subnets

Meskipun pelanggan individual tidak membutuhkan nomor tabel jaringan atau menyediakan eksplisit routing, tapi untuk kebanyakan jaringan class B dapat diatur secara internal sehingga lebih kecil dan versi organisasi jaringan yang lebih sederhana. Biasanya membagi dua byte  internal assignment menjadi satu byte nomor departmen dan satu byte Workstation ID.

Enterprise network dibangun dengan menggunakan TCP/IP router box secara komersial. setiap router mempunyai tabel dengan 255 masukan  untuk  mengubah satu byte nomor departmen menjadi pilihan tujuan ethernet  yang terhubung ke salah satu router.Misalnya, pesan ke 130.132.59.234 melalui jaringan regional National dan New  England  berdasarkan bagian nomor 130.132. Tiba di Yale, 59 department ID memilih ethernet connector .  234 memilih workstation tertentu  pada LAN. Jaringan Yale harus diupdate sebagai ethernet baru dan departemen ditambahkan, tapi tidak dipengaruhi oleh perubahan dari luar atau perpindahan mesin dalam departemen.

1.4. Jalur-jalur tak tentu

Setiap kali sebuah pesan tiba pada sebuah IP router,  maka router akan  membuat keputusan  ke mana berikutnya pesan tersebut akan dikirimkan. Ada konsep satu waktu tertentu  dengan preselected  path untuk semua traffic. Misalkan sebuah perusahaan dengan fasilitas di New York, Los Angles, Chicago dan Atlanta.  Dapat dibuat jaringan dari empat jalur telepon  membentuk sebuah loop (NY ke Chicago ke LA ke Atlanta ke NY). Sebuah pesan tiba di router NY dapat pergi ke LA melalui Chicago atau melalui Atlanta. jawaban  dapat kembali ke jalan lain.

Bagaimana sebuah router dapat membuat keputusan antara router dengan router? tidak ada jawaban yang benar. Traffic dapat dipetakan dengan algoritma “clockwise” (pergi ke NY ke Atlanta, LA ke chicago). Router dapat menentukan, mengirimkan pesan ke Atlanta kemudian selanjutnya ke ke Chicago. Routing yang lebih baik adalah dengan mengukur pola traffic dan mengirimkan data melalui link yang paling tidak sibuk.

Jika satu saluran telepon dalam satu jaringan rusak, pesan dapat tetap mencapai tujuannya melalui jalur yang lain. Setelah kehilangan jalur dari NY ke Chicago, data dapat dikirim dari NY ke Atlanta  ke LA  ke Chicago. Dengan begitu maka jalur akan berlanjut meskipun dengan kerugian performance menurun. Perbaikan seperti ini merupakan bagian tambahan pada desain IP.

1.5. Masalah yang Tidak Diperiksa (Undiagnosed Problem)

Jika ada error terjadi, maka dilaporkan ke network authorities. Error tersebut harus dibenarkan atau diperbaiki. IP, didesain untuk dapat tahan dan kuat. Kehilangan node atau jalur adalah hal  biasa, tetapi jaringan harus tetap jalan. Jadi IP secara otomatis  menkonfigurasi ulang dirinya sendiri bila terjadi sesuatu yang salah. Jika banyak redundancy  yang dibangun ke dalam sistem maka komuniksi tetap berlangsung dan terjaga. TCP dirancang untuk memulihkan node atau saluran yang gagal dimana propagasi routing table berubah untuk semua node router. Karena proses updating memerlukan waktu yang lama , TCP agak lambat untuk menginisiasi  pemulihan.

 

1.6. Mengenai Nomor IP

Setiap perusahaan besar atau perguruan tinggi yang terhubung ke internet harus mempunyai level intermediet network. beberapa router  mungkin dikonfigurasi untuk berhubungan dengan bebarapa department LAN. Semua traffic di luar organisasi dihubungkan dengan koneksi tunggal ke jaringan provider regional.

Jadi, pemakai akhir  dapat menginstall TCP/IP pada PC tanpa harus tahu jaringan regional . Tiga bagian informasi dibutuhkan :

–             IP address dibuat pada PC

–             Bagian dari IP address (subnet mask) yang membedakan mesin lain dalam LAN      yang sama (pesan dapat dikirim secara langsung ) dengan mesin-mesin di departemen lain atao dimanapun di seluruh dunia ( yang dikirimkan ke router mesin).

–             IP address dari router mesin yang menghubungkan LAN tersebut dengan dunia luar.

1.7. Susunan TCP/IP protocol

Internet pada mulanya didesain dengan dua kriteria utama. Dua kriteria ini mempengaruhi dan membentuk hardware dan software yang digunakan sekarang. Kriteria  tersebut antara lain adalah jaringan harus melakukan  komunikasi antara para peneliti di belahan dunia yang berbeda, memungkinkan meraka dapat berbagi dan berkomunikasi mengenai penelitian mereka satu sama lain. Sayangnya, riset memerlukan berbagai komputer dari beragam platform dan arsitektur jaringan yang berbeda untuk keperluan keilmuan. Maka untuk itu diperlukan protocol suite untuk dapat berhubungan dengan berbagai platforms hardware yang berbeda dan bahkan sistem jaringan yang berbeda. Lebih jauh lagi, network harus merupakan jaringan komunikasi yang kuat yang mempunyai kemampuan dapat bertahan dari serangan nuklir. Rancangan ini memebawa ke arah desentralisasi jaringan yang terdiri dari jaringan yang terpisah, lebih kecil, jaringan yang diisolasi yang mempunyai kemampuan otomatis bila diperlukan.

Layer menyediakan level abstrsaksi untuk software dan menaikkan kemampuan menggunakan kembali dan kebebasan platform. Layer-layer tersebut dimaksudkan untuk benar-benar terpisah dari satu sama lain dan juga independen. Layer tersebut tidak mengandalkan informasi detail dari layer yang lain. Arsitektur rancangan ini membuat lebih mudah untuk melakukan pemeliharaan karena layer dapat didesain ulang atau dikembangkan tanpa merusak integritas protokol stack.

TCP/IP protocol suite terdiri dari 4 layers: Applikasi, Transport, Internetwork, dan network interface. Layer tersebut dapat dilihat sebagai hirarki seperti di bawah ini :

–             Layer Applikasi adalah sebuah aplikasi yang mengirimkan data ke transport layer. Misalnya FTP, email programs dan web browsers.

–             Layer Transport bertanggung jawab untuk komunikasi antara aplikasi. Layer ini mengatur aluran informasi dan mungkin menyediakan pemeriksaan error. Data dibagi kedalam beberapa paket yang dikirim ke internet layer dengan sebuah header. Header mengandung alamat tujuan, alamat sumber dan checksum. Checksum  diperiksa oleh mesin penerima  untuk melihat apakah paket tersebut ada yang hilang pada rute.

–             Layer Internetwork bertanggung jawab untuk komunikasi antara mesin. Layer ini meg-engcapsul paket dari transport layer ke dalam IP datagrams dan menggunakan algoritma routing untuk menentukan kemana datagaram harus dikirim. Masuknya datagram diproses dan diperiksa kesahannya sebelum melewatinya pada Transport layer.

–             Layer networks interface adalah level yang paling bawah dari susunan TCP/IP. Layer ini adalah device driver yang memungkinkan datagaram IP dikirim ke atau dari pisikal network. Jaringan dapaat berupa sebuah kabel, Ethernet, frame relay, Token ring, ISDN, ATM jaringan, radio, satelit atau alat lain yang dapat mentransfer data dari sistem ke sistem. Layer network interface adalah abstraksi yang memudahkan komunikasi antara multitude arsitektur network.

 

2. Susunan & Bagian TCP/IP

TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protocol yang bertingkat. Keempat lapis – layer tersebut adalah :

 

2.1  Application Layer

Layer ini merupakan layer teratas pada model referensi. Layer ini menyediakan kumpulan interface untuk aplikasi supaya dapat memperoleh akses ke layanan jaringan yang mendukung aplikasi secara langsung.

Interface ini sering disebut dengan API (Application Programming Interface).

Protokol lapisan ini  bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).

             1. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Dynamic Host Configuration Protocol digunakan untuk meng-automatisasi pemberian IP Address, gateway, subnet masks, dan parameter IP lainnya. Sangat berguna bagi Administrator untuk memodifikasi informasi IP pada kondisi tertentu. End User juga dimudahkan oleh servis ini, karena cepat untuk terhubung ke dalam jaringan tanpa perlu konfigurasi.

DHCP dibuat oleh Internet Engineering Task Force (IETF) dan menjadi standar pada tahun1993. DHCP based on BOOTP protocol, yang sangat mudah dan simple. Namun sebenarnya BOOTP tidak didesain untuk menyediakan dynamic address assigment.

              2. DNS (Domain Name System)

Merupakan sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.

               3.  HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

Adalah sebuah protokol untuk meminta dan menjawab antara client dan server. Sebuh client HTTP seperti web browser, biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu di tempat yang jauh (biasanya port 80). Sebuah server HTTP yang mendengarkan di port tersebut menunggu client mengirim kode permintaan (request) yang akan meminta halaman yang sudah ditentukan, diikuti dengan pesan MIME yang memiliki beberapa informasi kode kepala yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut, diikut dengan badan dari data tertentu.

HTTP berkomunikasi melalui TCP / IP. Klien HTTP terhubung ke server HTTP menggunakan TCP. Setelah membuat sambungan, klien dapat mengirim pesan permintaan HTTP ke server. HTTP digunakan untuk mengirimkan permintaan dari klien web (browser) ke web server, dikembali kan ke konten web (halaman web) dari server ke klien.

                 4. FTP (File Transfer Protocol)

File Transfer Protokol (FTP) merupakan suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang support TCP/IP. Dua hal penting yang ada dalam FTP adalah FTP server dan FTP Client. FTP server menjalankan software yang digunakan untuk tukar menukar file, yang selalu siap memberian layanan FTP apabila mendapat request dari FTP client. FTP client adalah komputer yang merequest koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar menukar file (mengupload atau mendownload file).

    5. SMTP (Simple Network Management Protocol)

Adalah suatu protokol yang digunakan untuk mengirimkan pesan e-mail antar server, yang bisa dianalogikan sebagai kantor pos. Ketika kita mengirim sebuah e-mail, komputer kita akan mengarahkan e-mail tersebut ke sebuah SMTP server, untuk diteruskan ke mail-server tujuan.

                   6.  SNMP (Simple Network Management Protocol)

Adalah sebuah protokol yang dirancang untuk memberikan kemampuan kepada pengguna untuk memantau dan mengatur jaringan komputernya secara sistematis dari jarak jauh atau dalam satu pusat kontrol saja. Pengolahan ini dijalankan dengan menggumpulkan data dan melakukan penetapan terhadap variabel-variabel dalam elemen jaringan yang dikelola.

 

2.2     Transport Layer

Berfungsi dalam mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa data yang diterima sama dengan data yang dikirimkan pada pengirimTCP (Transport Control Protocol )

  1.   TCP

menyediakan fitur error control dan flow control yang diperluas untuk memastikan data terkirim dengan sempurna. TCP termasuk connection-oriented protocol.

2. UDP (User Datagram Protocol

Menyediakan fitur error checking yang sangat remeh dan di desain untuk situasi dimana fitur-fitur tambahan pada TCP tidak diperlukan. UDP termasuk connectionless protocol.

 

2.3     Internet Layer

Internet layer dari model TCP/IP berada diantara network interface layer dan transport layer. Internet layer berisi protokol yang bertanggung jawab dalam pengalamatan dan routing paket. Internet layer terdiri dari beberapa protokol diantaranya :

1. IP (Internet Protocol)

Menangani logical addres yang memberikan pengiriman data yang terbaik dalam penurusannya/routing tanpa mempedulikan isi dari paket

 

2. ARP (Address Resolution Protocol)

Merupakan standart protocol yang bertugas mengkonversi protocol address menjadi hardware address.

 

3. RARP (Reverse Address Resolution protocol)

Merupakan standart protocol yang bertugas mengkonversi hardware address menjadi protocol address.

 

4. ICMP (Internet Control Message Protocol)

Adalah protocol yang mengontrol dan pengiriman pesan kapabilitas ke IP, dan sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan IP Network walaupun dalam bentuk message contonhnya perintah ping.

 

2.4     Network Interface Layer

Adalah protokol yang  bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serta optik atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protocol pada layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.

Ethernet

Merupakan sebuah device/peralatan berupa kartu yang digunakan untuk mengubungkan satu komputer dengan komputer lain dalam sebuah jaringan komputer. Ethernet dirancang berdasarkan kepada pemikiran untuk dapat berbagi kabel yang memungkinkan dua atau lebih komputer menggunakan kabel yang sama. Penggunaan satu kabel ini disertai dengan sebuah mekanisme penghindaran tabrakan yang diakibatkan karena perebutan sumber daya berupa kabel.

Untuk menghindari collision (tabrakan) terdapat sebuah mekanisme dimana sebelum sebuah ethernet card melakukan transmisi (pengiriman) data pada kabel, dia harus mendeteksi terlebih dahulu kondisi kabel yang akan digunakan, apakah ada media atau kartu lain yang sedang melakukan transmisi atau tidak. Jika ada maka ethernet card tersebut harus menunggu sampai kondisi kabel tersebut dalam keadaan kosong dari transmisi data. Jika ternyata tidak ada maka, ethernet card tersebut langsung mengirimkan datanya.

Collision terjadi ketika dua buah ethernet card melakukan proses transmisi pada waktu yang bersamaan. Collision dapat diketahui oleh ethernet card dengan cara membandingkan jumlah tegangan dari kabel, jika tegangan kabel yang ada melebihi batas yang telah ditentukan. Jika collision terjadi maka kedua ethernet card akan berhenti metransmisikan data dan menunggu pada selang waktu yang acak hingga ia dapat memancarkan data ke kabel tersebut.

 

– SLIP (Serial Line Internet Protocol)

Merupakan teknik enkapsulasi datagram yang paling sederhana di internet. Datagram IP yang diterima dienkapsulasi dengan menambahkan karakter END (0xC0) pada awal dan akhir frame. Jika datagram terdapat karakter 0xC0, karakter ini diterjemahkan sebagai karakter SLIP ESC, yaitu karakter 0xDB 0xDC. Jika pada datagram sudah terdapat karakter 0xDB, karakter ini diubah menjadi 0xDB 0xDD.

 

– PPP (Point to Point Protocol)

Terdiri dari beberapa protokol mini sebagai berikut :

–       LCP (Link Control Protocol) sesuai dengan nama yang disandang LCP bertugas untuk memelihara dan membentuk link.

–       Authentication Protocol, merupakan sebuah protocol yang berfungsi untuk memelihara otentikasi user untuk  menggunakan link tersebut. Ada dua jenis autentikasi yang digunakan, pertama PAP (Password Authentication Protocol) dan CHAP (Challenge Handsake Authentication Protocol).

 

– NCP (Network Control Protocol)

Yang berfungsi mengkoordinasikan bermacam operasi protokol jaringan yang melalui link PPP. Sebagai contoh operasi yang dilakukan adalah menegoisasikan protokol kompresi yang akan dipakai serta menanyakan alamat IP dari mitra (client).

 

3. Kelas TCP/IPdan Perhitungannya

IP address merupakan alamat logika yang di berikan ke semua perangkat jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address memungkinkan host pada jaringan yang berbeda maupun pada jaringan yang sama untuk bisa saling berkomunikasi walaupun dlm platform yang berbeda. Untuk mengatasi kesulitan dalam perhitungan alamat IP munculah suatu metode yang dinamakan subnetting yang berfungsi memperbanyak Network ID dimiliki dengan cara mengorbankan sebagian Host ID untuk membuat Network ID tambahan.

IP address merupakan bilangan biner 32 bit yang terbagi menjadi empat kelompok, sehingga masing-masing kelompok terdiri dari bilangan biner 8 bit. Ini merupakan implementasi alamat IP yang disebut IPv4 (Wagito, 2005).

3.1     Jenis IP Addres

– Classfull

Classfull merupakan metode pembagian IP address berdasarkan kelas dimana IP address (yang berjumlah sekitar 4 milyar) dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, B, C, D dan E.

 

– Classless

Classless addressing disebut juga sebagai pengalamatan tanpa kelas. Classless addressing Saat ini mulai banyak diterapkan, yakni dengan mengalokasikan IP address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIDR). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik disebut juga dengan Network Prefik. Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP address digunakan tanda garis miring (slash) “/” diikuti dengan angka yang menunjukkan panjang network prefix dalam bit.

 

3.2      Network ID, Host ID, dan Broadcastes

Alamat IP pada dasarnya terbagi menjadi dua bagian yaitu Network ID dan Host ID. Network ID untuk menentukan alamat jaringan, sedangkan Host ID menentukan alamat host. Secara simbolik IP address juga bisa dituliskan sebagai 4 kelompok huruf seperti pada tabel II.1. Selain itu IP address juga dapat dituliskan seperti yang tampak dalam tabel II.2.

1. Tabel Simbolisasi IP Addres

W X Y Z

2.  Tabel Network ID dan Host ID

Kelas Network ID Host ID Default Subnet Mask
A w. x.y.z 255.0.0.0
B w.x y.z 255.255.0.0
C w.x.y z 255.255.255.0

 

Network ID akan menentukan alamat jaringan peralatan tersebut. Alamat jaringan adalah alamat IP yang mana bit bilangan bagian host semuanya dibuat menjadi 0. Alamat jaringan akan menentukan lokasi peralatan dalam system jaringan, apakah ada pada lokasi yang sama atau tidak. Host ID menentukan nomor host atau kartu jaringan untuk peralatan jaringan yang dimaksud. Bagian host akan menentukan alamat host. Selain alamat jaringan dan alamat host, juga dapat diambil pengertian tentang alamat broadcast. Alamat broadcast adalah IP address yang semua bit bilangan bagian host dibuat menjadi 1. Alamat broadcast digunakan untuk berbicara secara simultan kepada semua peralatan dalam satu jaringan.

Pemakaian IP address tergantung dari kebutuhan pemakai, IP address yang banyak digunakan dalam jaringan computer terdiri dari 3 kelas yaitu class A, B, C untuk kelas D dan E jarang digunakan. Berikut ini pengelompokan kelas pada IP address berdasarkan oktat pertama. Lihat pada tabel berikut:

 

3.3     Perhitungan IP Address

Kelas IP ditentukan oleh besar ukuran jaringan, kelas IP tersebut terbagi menjadi 5 kelas, diantaranya :

 

– Kelas A

Digunakan untuk jaringan yang sangat besar. Kelas A Dalam kelas A ini oktet (8 bit) pertama adalah netid. kelas A ini memiliki jaringan atau 128 jaringan yang tersedia 24 bit digunakan sebagai hostid. Setiap netid memiliki host atau 16.777.216 host/router. Kelas A cocok untuk mendisain organisasi komputer yang jumlahnya sangat besar dalam jaringannya.

 

– Kelas B

Digunakan untuk jaringan yang ukurannya medium.

Kelas B Dalam kelas B ini 2 oktet (16 bit) pertama adalah netid. Kelas B ini memiliki jaringan atau 16.384 jaringan yang tersedia 16 bit sisa digunakan sebagai hostid. Setiap netid memiliki host atau 65.536 host/router. Kelas B cocok untuk mendisain organisasi komputer organisasi komputer dalam jumlah menengah.

 

– Kelas C

Digunakan untukjaringan yang ukurannya kecil. Kelas C Dalam kelas C ini 3 oktet (24 bit) pertama adalah netid. Kelas C ini memiliki jaringan atau 2.097.152 jaringan yang tersedia 8 bit sisa digunakan sebagai hostid. Setiap netid memiliki host atau 256 host/router. Kelas C cocok untuk mendesain organisasi komputer organisasi komputer dalam jumlah kecil.

 

– Kelas D

Digunakan untuk IP multicasting. Kelas D Khusus kelas D ini digunakan untuk tujuan multicasting . Dalam kelas ini tidak lagi dibahas mengenai netid dan hostid. Alamat multicast adalah komunikasi one-to-many . Paket yang dikirim oleh sebuah host menuju kelompok tujuan ( group of destination ).

 

– Kelas E

Dicadangkan untuk penggunaan eksperimen. Kelas E Kelas E disisakan untuk pengunaan khusus, biasanya untuk kepentingan riset. Juga tidak ada dikenal netid dan hostid di sini.

 

Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram, pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 192.168.9.35 atau 192.168.240.2, broadcast addressnya adalah 192.168.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara decimal terbaca 255,255) Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing. Multicast Address.

Kelas address A, B dan C adalah address yang digunakan untuk komunikasi antar host, yang menggunakan datagram-datagram unicast. Artinya, datagram/paket memiliki address tujuan berupa satu host tertentu.hanya host yang memiliki IP address yang sama dengan destination address pada datagram yang akan menerima datagram tersebut,sedangkan host lain akan mengaibaikannnya.

Jika datagram ditujukan untuk seluruh host pada suatu jaringan, maka field address tujuan ini akan berisi alamat broadcast dari jaringan yang bersangkutan. Dari dua mode pengiriman ini (unicast dan broadcast), muncul pula mode ke tiga. Diperlukan suatu mode khusus jika suatu host ingin berkomunikasi dengan beberapa host sekaligus (host group), dengan hanya mengirimkan satu datagram saja. Namun berbeda dengan mode broadcast, hanya host-host yang tergabung dalam suatu group saja yang akan menerima datagram ini, sedangkan host lain tidak akan terpengaruh. Oleh karena itu, dikenalkan konsep multicast. Pada konsep ini, setiap group yang menjalankan aplikasi bersama mendapatkan satu multicast address.

 

 

BAB III

KESIMPULAN & SARAN

 

 1.      Kesimpulan

Kesimpulan dari pembuatan makalah ini adalah bahwasanya  TCP/IP Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.

Dilihat dari fungsinya  TCP/IP ini memeliki beberapa fungsi seperti, menyediakan kumpulan interface untuk aplikasi supaya dapat memperoleh akses ke layanan jaringan yang mendukung aplikasi secara langsung, mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal, layer berisi protokol yang bertanggung jawab dalam pengalamatan dan routing paket, bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik.

Untuk proses perhitungan otomatis, sistem bekerja dengan baik, user hanya memasukkan data jumlah PC tanpa memasukkan data IP address. Namun sistem dapat menentukan langsung IP address yang tepat beserta subnetmasknya berdasarkan jumlah PC yang telah dimasukan, sehingga memberikan kemudahan bagi user yang kurang memahami dalam penetuan kelas IP address.

 

2.      Saran

Berdasarkan pada pengujian yang telah dilakukan pada perangkat lunak yang dibuat, maka diperoleh beberapa saran untuk pengembangan perangkat lunak selanjutnya agar diperoleh kinerjanya yang lebih baik, yaitu sebagai berikut:

  1. Fasilitas maupun komponen-komponen yang ada pada aplikasi untuk menghitung IP address dan menentukan subnetmask ini dapat ditambahkan dan dikembangkan lagi menjadi aplikasi yang lebih bagus.
  1. Penentuan kelas IP yang digunakan tidak bergantung pada jumlah PC tertinggi pada suatu departemen saja sehingga departemendepartemen yang mempunyai jumlah PC yang lebih kecil juga dapat menentukan kelas IP nya masing-masing berdasarkan jumlah PC yang telah dimasukan.

 


DAFTAR PUSTAKA

 

 

id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol

 

www.ietf.org/rfc/rfc793.txt

 

msdn.microsoft.com/en-us/…/ms817953.aspx

 

www.scribd.com/doc/49316607/sriwijayaprotokoljaringan

Budi, (2003). Konsep dan Perancangan Jaringan Komputer, Yogyakarta, Penerbit Andi.

Syafrizal. (2005). Penghantar Jaringan Komputer, Yogyakarta, Penerbit Andi.

Wagito. (2005). Jaringan Komputer Teori dan Implementasi Berbasis Linux, Jakarta, Penerbit Gavamedia.

Wahana Komputer. (2003). Konsep Jaringan Komputer dan Pengembangannya, Jakarta, Penerbit Salemba Infotek.

 

 

 

Leave a comment